Jumat, 27 Maret 2015

ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN DAN BBL KOMUNITAS

MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN DAN BBL KOMUNITAS

 









Di Susun Oleh :
Kelompok II
Eli Purwati
Fentisari
Nur Intan
Riyanda Wulandari





POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
PRODI DIII KEBIDANAN
TANJUNG KARANG
2014-2015
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN …………………………………………………… i
A.   Landasan Teori……………………………………………........ i
B.   Rumusan Masalah………………………………………………ii
C.   Tujuan …………………………………………………………..ii
D.   Manfaat………………………………………………………….iii

BAB II
LANDASAN TEORI…………………………………………….........iv

BAB III
PEMBAHASAN………………………………………………………..1
ASUHAN  KEBIDANAN PADA PERSALINAN……………………1
A.   Definisi persalinan……………………………………………….1
B.   Konsep Dasar persalinan………………………………………….1
C.   Asuhan Kebidanan Ibu bersalin…………………………………..2
D.   Langkah Langkah Persalinan……………………………………..2

PENGERTIAN BBL DAN NEONATUS………………………………5
A.   Tanda Tanda bayi baru lahir……………………………………….5
B.   Penampilan pada bayi baru lahir…………………………………..6
C.   Penilaian bayi untuk tanda tanda kegawatan………………………7
D.   Jadwal kunjungan BBL…………………………………………….7
E.    Tata laksana kunjungan awal petugas puskesmas/Bidan…………..8
F.    Tata laksana kunjungan lanjutan petugas puskesmas atau bidan…..9
G.   Manajemen pada BBL dan Neonatus………………………………9.
H.   Tata laksana pemeriksaan awal……………………………………..10
I.       Perawatan tali pusat…………………………………………………11
J.      Merawat dan mengikat Tali pusat…………………………………..12

BAB IV
PENUTUP…………………………………………………………………13
A.   Simpulan……………………………………………………………13
B.   Saran ………………………………………………………………..13



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
BBL normal adalah  bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan BB 2500-4000 gram, nilai apgar lebih dari 7 tanpa cacat bawaan.
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra uterin.
BBL dikatakan normal jika mempunyai beberapa tanda antara lain appearance color ( warna kulit ), seluruh tubuh kemerah merahan, puls ( heart rate ) atau frekuensi jantung lebih dari 100 x / menit reaksi terhadap rangsangan, menangis, batuk / bersin / aktiviti ( tonus otot ), gerakan aktif, respirasi ( usaha nafas ) dan bayi menangis kuat.
bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 - 28 hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan  penyesuaian fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. 
Hal ini dapat dilihat saat ini 45 % kematian bayi terjadi pada terjadi pada usia kurang dari1 bulan. Penyebab utama kematian neonatus adalah tetanus neonatorum,bayi berat lahir rendah (BBLR), dan asfiksia. Upaya yang dilakukan untuk mencegah kematian neonatus diutamakan pada pemeliharaan  kehamilan sebaik mungkin, pertolongan persalinan “ 3 bersih” (bersih tangan penolong, alat pemotong tali pusat, dan alas tempat tidur ibu) dan perawatan bayi baru lahir yang edekuat termasuk perawatan tali pusat yang higenis. Selain itu, dilakukan pula upaya deteksi dini neonatus resiko tinggi agar segera dapat diberikan pelayanan yang diperlukan.  
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke bulan diperlukan kemampuan seorang ibu hamil untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik dan mentalnya.


Semua perubahan fisik pada ibu mengakibatkan terjainya perubahan psikis berupa rasa tidak percaya diri terhadap penampilan dirinya. Semakin bertambah usia kehamilan, akan mengakibatkan bentuk tubuh ibu berubah yang semula langsing menjadi tidak langsing lagi. Buah dada mulai membesar, pembulih-pembuluh darah pada perut tampak biru, perut semakin menonjol kedepan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian kehamilan?
2.      Ada berapa macam langkah-langkah dalam persalinan?
3.      Apa saja konsep dasar kehamilan?
4.      Apa pengertian dari BBL atau neonatus?
5.       Apa saja tanda bahaya dari BBL?
6.      Apa saja penampilan pada BBL?
7.      Apa saja penilaian bayi untuk tanda-tanda kedaruratan?
8.      Kapan kunjungan ulang BBL?
9.      Kapan kunjungan pertama oleh petugas kesehatan?
10.  Apa saja manajemen pada bayi baru lahir dan neonatus?

C.   Tujuan
1.      Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.
2.      Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek saying ibu dan sayang bayi.
3.      Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan menghadapi komplikasi.
4.      Mahasiswa dapat memahami dan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada BBL dan Neonatus.
5.      Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari BBL atau Neonatus.
6.       Mahasiswa mampu menjelaskan tanda bahaya dari BBL.
7.       Mahasiswa mampu menjelaskan penampilan pada BBL.
8.      Mahasiswa mampu mengetahui kunjungan ulangan BBL.
9.      Mahasiswa mampu menjelaskan kunjungan pertama oleh petugas kesehatan.
10.  Mahasiswa mampu menjelaskan manajemen pada bayi baru lahir dan neonatus.

D.    Manfaat
          Semoga mahasiswa dapat menambah pengetahuannya tentang pengertian dari pesalinan,
Langkah-langkah persalinan serta BBL atau neonatus, tanda bahaya dari BBL, penampilan pada BBL, kunjungan ulang BBL, kunjungan pertama oleh petugas kesehatan, dan manajemen pada bayi baru lahir dan neonatus.
























BAB II
LANDASAN TEORI

Bayi baru lahir disebut juga Neonatal yang merupakan periode paling kritis. Pencegahan asfiksia mempertahankan suhu tubuh bayi terutama pada bayi baru lahir dengan berat badan rendah.
Neonatus pada minggu-minggu pertama sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu pada waktu hamil dan melahirkan. Manajemen yang baik pada waktu masih dalam kandungan selama persalinan segera sesudah dilahirkan dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat.
      
          Pengertian Persalinan
1.      Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir (Saefuddin, AB.2002, Buku Acuan Pelayanan Maternal dan Neonatal,2002, hal:100).
2.      Pesalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Prawirohardjo, 2006).
3.      Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa desertai adanya penyulit, persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks. (APN 2008).








Persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu :
·                           Kala I : Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase : Fase Laten (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan Fase aktif (6 jam) serviks membuka dari 4 cm sampai 10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering selama Fase aktif.
·                           Kala II : Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
·                           Kala III : Dimulai segera setelah lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
·                           Kala IV      :   Dimulai saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama postpartum.






















BAB III
PEMBAHASAN

a.   Definisi
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke bulan diperlukan kemampuan seorang ibu hamil untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik dan mentalnya.
Semua perubahan fisik pada ibu mengakibatkan terjainya perubahan psikis berupa rasa tidak percaya diri terhadap penampilan dirinya. Pada masa ini, ada ibu yang ,merasa enggan berpergian, bahkan ada yang sampai menarik diri dari aktivitas kehidupan social sebagai seorang ibu. Untuk mengantisipasi supaya dampak-dampak negative seperti yang dipaparkan di atas tidak terjadi terlalu berat pada ibu, dan untuk mengantisipasi supaya persalinan berlangsung aman dan tidak terjadi trauma terlalu berat, baik terhadap ibu maupun janin, ibu hamil perlu diberi asuhan kehamilan.
Semakin bertambah usia kehamilan, akan mengakibatkan bentuk tubuh ibu berubah yang semula langsing menjadi tidak langsing lagi. Buah dada mulai membesar, pembulih-pembuluh darah pada perut tampak biru, perut semakin menonjol kedepan.
Asuhan ibu hamil oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan data,menetapkan diagnosis dan rencana tindakan, serta melaksanakannya untuk menjamin keamanan dan kepuasan serta kesejahteraan ibu dan janin selama periode kehamilan.
jangka pendek, yaitu sesaat setelah interfensi dilakasanakan, dan jangka pendek, yaitu menungu  proses sampai kunjungan berikutnya/kunjungan ulang.
b.   Konsep dasar
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan,
a.       Satu kali pada triwulan pertama
b.      Satu kali pada triwulan kedua
c.       Dua kali pada triwulan ketiga

c.   Asuhan Kebidanan Pada ibu bersalin
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoW5DHePGkzBHEY5PIi9ssBWr7dL4jlgu_fNeUJx_V9y5QScwbfo9J0bOHmrdZVsc9YIiMGOh5OLJW7CjdpgraUGxCs_d2fKXG3S1eKweQ0tgny7ld8GVkSMQA6N-kChUDxXpyXCLzUlo/s1600/Persalinan.JPG

b.       Langkah-langkah

Persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu:
1)      Kala I yaitu, dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm). proses ini terbagi dalam 2 fase, fase laten (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 sampai 10 cm.
Tindakan yang dilakukan:
a)      Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami, keluarga atau teman
dekat.
b)      Mengatur aktivitas dan posisi ibu
c)      Membumbing ibu untuk rileks saat ada his
d)     Menjelaskan tenteng kemajuan persalinan
e)      Menjaga kebersihan diri
f)       Mengatasi rasa panas
g)      Masase
h)      Pemberian cukup minum
i)        Mempertahankan kandung kemih tetap kosong
j)        sentuhan
2)      Kala II yaitu,dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi. Seorang bidan harus mendukung ibu atas usahanya untuk melahirkan bayinya. Berikut adalah tindakan atau penanganan yang dilakukan selama persalinan (kala II):
a)      Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu Menghadirkan seseorang untuk menyemangati, memberi minum, mengipasi atau memijat ibu
b)      Menjaga kebersihan diri Bersihkan cairan yang ada untuk menghindari infeksi pada ibu
c)      Mengipasi dan masase Menambah kenyamanan bagi ibu
d)     Memberikan dukungan mental Mngurangi kecemasan ibu dengan cara:
1)         Menjaga privasi ibu
2)         Penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan
3)         Penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan keterlibatan ibu
e)      Mengatur posisi ibu
f)       Menjaga kandung kemih tetap kosong
g)      Memberikan cukup minum
h)      Memimpin mengedan
i)        Bernafas selama persalinan
j)        Pemantauan denyut jantung janin
k)      Membantu melahirkan bayi:
1)         Menolong kelahiran kepala
2)         Periksa tali pusat
3)         Melahirkan bahu dan anggota seluruhnya
3)      Kala III yaitu: Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
Tidakan:
a)      Jepit dan gunting tali pusat sedini mungkin
b)      Memberikan oksitosin
c)      Melakukan penegangan tali pusat terkendali atau PTT (CTT/Centroled Cord Traction)
d)     Masase fundus
4)      Kala IV yaitu: dimulai saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum. Masa post partum merupakan saat paling kritis untuk mencegah kematian ibu terutama kematian yang diakibatkan karena pendarahan. Tindakan pemeriksaan:
a)       Fundus: rasakan apakah fundus berkontraksi kuat dan berada di atau dibawah umbilicus.
·         Setiap 15 menit pada jam pertama setelah persalinan
·         Setiap 30 menit pada jam kedua setelah persalinan
·         Masase fundus jika perlu untuk menimbulkan kontraksi
b)      Plasenta: periksa kelengkapannya untuk memastikan tidak ada bagian-bagian yang tersisa dalam uterus
c)       Selaput ketuban: periksa kelengkapannya untuk memastikan tidak ada bagian-bagian yang tersisa dalam uterus
d)      Perineum: periksa luka robekan pada perineum dan vaginayang membutuhkan jahitan
e)       Memperkirakan pengeluaran darah
f)       Lochia: periksa apakah ada darah keluar langsung. Jika lochia berkontraksi kuat, lochia kemungkinan tidak lebih dari menstruasi.
g)      Kandung kemih: pastikan kandung kemih tidak terisi penuh. Kandung kemih yang terisi penuh akan membuat uterus naik keatas dan menyebabkan tidak berkontraksi kuat.
h)      Kondisi ibu: apabila kondisi ibu tidak stabil, pantau terus kondisinya dan penuhi apa yang ibu inginkan.
i)        Kondisi bayi baru lahir: pastikan kondisi bayi sehat.
Asuhan bidan:
a)      Ikat tali pusat
b)      Pemeriksaan fundus dan masase
c)      Nutrisi dan hidrasi
d)     Bersihkan ibu
e)      Istirahat
f)       Peningkatan hubungan ibu dan bayi
g)      Memulai menyusui
Bayi sangat siap segera saat dilahirkan. Hal ini sangat tepat untuk mulai memberikan asi. Menyusui juga membantu uterus berkontraksi.
h)      Menolong ibu ke kamar mandi
Pastikan ibu telah buang air kecil dalam 3 jam selama postpartum
i)        Mengajari ibu dan anggota keluarga
Beri tahu pada ibudan keluarga bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi dan tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi.

PENGERTIAN BBL DAN NEONATUS

Yang dimaksud BBL normal adalah : bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan BB 2500-4000 gram, nilai apgar lebih dari 7 tanpa cacat bawaan.Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra uterin. Beralihlah dari ketergantungan dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian pisiologi. Tiga paktor yang mempengaruhi perubahan fungsi dan proses vital neonatus yaitu maturasi, adaptasi dan toleransi. Sekain itu pengaruh kehamilan dan proses persalinan mempunyai peranan penting dalam morbiditas dan mortalitas bayi. Empat aspek transisi pada bayi baru lahir yang paling dramatic dan cepat berlangsung adalah pada sistem pernafasan, sirkulasi, kemapuan menghasilkan sumber glukosa.
B.     Tanda-tanda Bayi Baru Lahir
Bayi Baru Lahir (BBL)  dikatakan normal jika mempunyai beberapa tanda antara lain appearance color ( warna kulit ), seluruh tubuh kemerah merahan, puls ( heart rate ) atau frekuensi jantung lebih dari 100 x / menit reaksi terhadap rangsangan, menangis, batuk / bersin / aktiviti ( tonus otot ), gerakan aktif, respirasi ( usaha nafas ) dan bayi menangis kuat ( Mochtar, 1998 ).
Kehangatan tidak terlalu panas ( > 380 C ) atau terlalu dingin
 ( < 360 C ), warna kuning pada kulit ( tidak pada konjungtiva ), terjadi pada hari ke 2-3 tidak biru, pucat, memar pada saat di beri makanan isapan kuat, tidak mengantuk berlebihan, tidak muntah, tidak terlihat tanda-tanda infeksi pada tali pusat seperti : Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah, dapat berkemih 24 jam, tinja lembek, tidak ada lendir atau darah pada tinja, baik tidak menggigil atau tangisan kuat, tidak mudah tersinggung, tidak dapat tanda ( lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang-kejang halus tidak bisa tenang, menangis terus menerus ).
 ( Prawihardjo, 2002 )




C.    Penampilan Pada Bayi Baru Lahir

1.      Kesadaran dan reaksi terhadap sekeliling, perlu di ruangi rangsangan    terhadap reaksi terhadap rayuan,rangsangan sakit, atau suara keras yang mengejutkan atau suara maianan
2.      Keaktifan, bayi normal melakukan gerakan-gerakan tangan yang simetris pada waktu bangun, adanya tumor pada bibir, kaki dan tangan pada waktu menangis adalah normal, tetapi bila hal ini terjadi  pada waktu tidur, kemungkinan gejala suatu kelaianan yang perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
3.      Simetris apakah secara keseluruhan badan seimbang, kepala apakah terlihat simetris, benjolan seperti tumor yang lunak di belakang atas yang menyebabkan  kepala tampak panjang ini di sebabkan akibat proses kelahiran, benjolan pada kepala tersebut hanya terdapat di belahan kiri atau  kanan saja, atau disisi kiri dan kanan tetapi tidak melampaui garis tengah bujur kepala, pengukuran lingkar kepala dapat di tunda sampai kondisi benjol ( Kaput Sucsedenaum ) di kepala hilang dan jika terjadi molase, tunggu hingga kepala bayi kembali pada bentuknya semula.
4.      Muka Wajah :  Bayi tampak ekspresi, mata perhatikan kesimetrisan antara mata kanan dan mata kiri, perhatiakan tanda-tanda perdarahan berupa bercak merah yang akan hilang dalam waktu 6 minggu.
5.      Mulut : Penampilannya harus simetris, mulut tidak mencucu seperti mulut ikan, tidak ada tanda kebiruan pada mulut bayi, saliva tidak terdapat pada bayi normal, bila terdapat sekret yang berlebihan, kemungkinan ada kelainan bawaan saluran cerna.
6.      Leher, Dada, Abdomen : Melihat adanya cidera akibat persalinan, perhatikan ada tidaknya kelainan pada pernafasan bayi, karena bayi biasanya bayi masih ada pernafasan perut.
7.      Punggung : Adanya benjolan atau tumor atau tulang punggung dengan lekukan yang kurang sempurna ( Bahu ,  tangan, sendi, dan tungkai )perlu di perhatikan bentuk gerakannya , faktur (bila ekstrimitas lunglai atau kurang gerak ) parises.
8.      Kulit dan kuku: dalam keadaan normal kulit berwarna kemerahan, kadang-kadang didapatkan kulit yang mengelupas ringan, pengelupasan yang berlebihan harus dipikirkan kemungkinan adanya kelainan, (“ cutis marmorata”) ini dapat disebabkan karena temperatur dingin, telapk tangan, telapak kaki yang menjadi biru, kulit menjadi pucat dan kuning, bercak-bercak besar biru yang sering terdapat disekitar bokong (mongolian spot)akan menghilang pada umur 1-5 tahun
9.      Melancarkan menghisap dan pencernaan : Harus di perhatikan tinja dan kemih di harapkan keluar dalam 24 jam pertama. Waspada bila terjadi perut yang tiba-tiba membesar, tanpa keluarnya tinja di sertai muntah, dan mungkin dengan kulit kebiruan, harap segera konsultasi untuk pemeriksaan lebih lanjut, untuk kemungkinan hirsprung.
10.  Reflek : Refleks Rooting, bayi menoleh kearah benda yang menyentuh pipi, refleks hisap tterjadi apabila benda menyentuh bibir,  yang di sertai refleks menelan, refleks morow ialah timbulnya pergerakan tangan yang simetris seperi merangkul apabila kepala tiba-tiba di gerakan, refleks mengeluarkan lidah terjadi apabila  di letakan benda di dalam mulut yang sering di tafsirkan bayi menolak amakanan atau minuman.
11.  Berat badan : sebaiknya tiap hari di pantau penurunan berat badan lebih dari  5% berat badan waktu lahir menunjukan kekurangan cairan.
( prawirohardjo, 2002 )

D.    Penilain bayi untuk tanda-tanda kegawatan

BBL dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa tanda antara lain :Sesak nafas, frekuensi pernafasan 60 x/menit, gerakan retraksi di dada, malas minum, panas atau suhu tubuh bayi rendah, kurang aktif, berat lahir rendah 500-2500 gram dengan kesulitan minum. Tanda-tanda bayi sakit berat,apabila terdapat  salah satu  atau lebih tanda seperti : sulit minum,seanosis sentral (lidah biru), perut kembung, periode abneo,kejang atau periode kejang-kejang kecil, merintih, perdarahan,sangat kuning, berat badan lahir kurang 1500 gram ( pawihradrjo ).

E.     Jadwal Kunjungan Bayi Baru Lahir

1.      24 jam setelah pulang awal
a.    Timbang berat badan bayi. Bandingkan berat badan dengan berat   badan lahir dan berat badan pada saat pulang.
b.    Jaga selalu kehangatan bayi
c.    Komunikasikan kepada orangtua bayi bagaimana caranya merawat tali pusat, agar tidak mengalami infeksi.

2.       minggu setelah pulang
a.       Timbang berat badabn bayi. Bandingkan dengan berat badan saat ini dengan berat badan saat bayi lahir. Catat penurunan dan penambahan ulang BB bayi.    
b.      Perhatikan intake dan output bayi baru lahir.
c.       Lihat keadaan suhu tubuh bayi
d.      Kaji keadekuaatan suplai ASI

3.      minggu setelah kelahiran
a.        Ukur tinggi dan berat badan bayi dan bandingkan dengan
 pengukuran pada kelahiran dan pada kunjungan umur 1 minggu   apakah mengalami pertambahan.
b.    Perhatikan intake dan output bayi baru lahir.
c.     Perhatikan nutrisi bayi apakah tercukupi serta kaji apakah bayi menyusui secara adekuat.
d.    Perhatikan keadaan penyakit pada bayi.

F.      Tatalaksana Kunjungan awal  petugas puskesmas/bidan  :

1.      Petugas pusskesmas/bidan hendaknya menjalankan kunjungan rumah tiap hari bagi tiap bayi yang dilahirkan dirumah, bila mungkin selama satu minggu pertama sesudah lahir untuk memantau keadaan vital bayi serta menilai APGAR.
2.      Kartu anak harus diisi lengkap dan kelahiran bayi harus di daftar sebagai lahir atau dibawa ke puskesmas/BPS setempat.
3.      Bidan hendaknya meneliti apakah petugas yang melayani persalinansudah memberikan perhatian terhadap semua hal.Suatu bentuk kepedulian tenaga kesehatan Untuk pemeliharaan bayi.



G.     Tatalaksan kunjungan lanjutan petugas puskesmas/Bidan

1.      Bila bayi dilahirkan dirumah, hendaknya sedapat mungkin bidan mengadakan kunjungan kerumah setiap hari sampai tali pusat lepas, kemudiantiap dua hari hingga hari ke sepuluh.
2.      .Pada tiap kunjungan rumah :
a.      Periksalah kemungkinan infeksi mata.
b.       Periksa tali pusat
c.       Bla kain kasa melekat, rendamlah dengan larutan antiseptik dan   lepaskan dengan hati-hati.
d.      Bersihkan pusat dengan alkohol
e.       Berilah perban kering
f.        Periksalah alat kelaamin dengan keberssihann
g.       Amatilah bahwa tinja normal.

H.    Manajemen pada bayi baru lahir dan neonates

1.        Pengkajian segera BBL
a.       Pemeriksaan awal
a)    Nilai kondisi bayi
b)   Apakah bayi menangis kuat/bernapas tanpa kesulitan ?
c)    Apakah bayi bergerak aktif/lemas ?
d)   Apakah warna merah muda,pucat/biru ?
APGAR Score Merupakan alat untuk peagkajian bayi setelah lahir meliputi 5 variabel yaitu pernapasan, frekuensi jantung, warna kulit, tonus otot, reflek . Apgar score  ditemukan oleh virginia apgar (1950).
b.      Pemeriksaan lengkap beberapa jam kemudian
             Semua bayi harus diperiksa lengkap beberapa jam kemudian, setelah membiarkan bayi beberapa waktu untuk pulih karena kelahiran.Bayi secara keseluruhan. Bayi normal berbaring dengan posisi fleksi (menekuk). la mungkin meregang ataumenguap. Warnanya merah muda. la menangis. Pernapas-annya teratur. la memberikan respon terkejut yang normal, jika tiba-tiba diberi sentakan (ia akan melemparkanangannya ke arah depan luar seperti hendak meraih seseorang). Ini disebut refleks Moro. 
a)      Kepala
1)      Ukurlah lingkar kepala. Ukuran kepala yang tidak       normal    besarnya disebut   hidrosefalus. Ukuran kepala yang terlalukecil disebut mikrosefalus. Lingkar kepala rata-rata adalah 33 cm.
2)      Rabalah fontanela anterior – seharusnya tidak menonjol(membengkak).
3)      Lihatlah adanya celah bibir (seperti bibir kelinci) atau celah palatum.
b)      Punggung.
Spina bifida merupakan kelainan tulang belakang pada bayi. Tidak didapatkan tulang dan kadang-kadang tidak ada kulit yang menutupi sumsum tulang belakang bayi.
c). Anus.
Periksalah apakah anus terbuka dan mekonium dapat keluar. Ini untuk meyakinkan tidak adanya anus imper-forata
d).  Anggota tubuh
Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir.
                      selama satu jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar BBL akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan/gangguan oleh karena itu penting diperhatikan dalam memberikan asuhan SEGERA, yaitu jaga bayi tetap kering & hangat, kotak antara kulit bayi dengan kulit ibu sesegera mungkin.

2.      Tatalaksana pemeriksaan awal  
a).  Membersihkan jalan nafas
Sambil menilai pernafasan secara cepat, letakkan bayi dengan handuk di atas perut ibu.
b).  Bersihkan darah/lendir dari wajah bayi dengan kain bersih dan kering/ kassa.
c). Periksa ulang pernafasan
d).  Bayi akan segera menagis dalam waktu 30 detik pertama setelah lahir.
e).  Jika tidak dapat menangis spontan dilakukan :
1)      Letakkkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
2)       Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi ekstensi.
3)       Bersihkan hidung, rongga mulut, dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kassa steril.
4)       Tepuk telapak kaki by sebanyak 2-3x / gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar.

I.                   Perawatan tali pusat

Setelah plasenta lahir dan kondisi ibu stabil, ikat atau jepit tali pusat.Caranya :
1.    Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam   klorin 0,5% untuk membersihkan darah & sekresi tubuh lainnya.
2.     bilas tangan dengan air matang /DTT
3.     keringkan tangan (bersarung tangan)
4.    letakkan bayi yang terbungkus diatas permukaan yang bersih dan hangat.
5.    Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat dengan menggunakan benang DTT. Lakukan simpul kunci/ jepitkan Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat & lakukan pengikatan kedua dengan simpul kunci dibagian TP pdsisi yang berlawanan, Lepaskan klem penjepit & letakkan di dalam larutan klorin 0,5%.
6.     Mempertahankan suhu tubuh, Dengan cara :
a.          Keringkan bayi secara seksama
b.          Selimuti bayi dengan selimut/kain bersih, kering 8 hangat
c.          Tutup bagian kepala bayi
d.         Anjurkan ibu untuk memeluk 8 menyusukan bayinya
e.          Lakukan penimbangan setelah bayi mengenakan pakaian
f.          Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat.
7.         Pencegahan infeksi
8.         Memberikan obat tetes mata/salep
9.        diberikan 1 jam pertama bayi lahir ryaitu ; eritromysin 0,5%/tetrasiklin  1%.
10.    Yang biasa dipakai adalah larutan perak nitrat/ neosporin 8
a.           langsung diteteskan pd mata bayi segera setelah bayi lahir.
b.         BBL sangat rentan terjadi infeksi, sehingga perlu diperhatikan hal-hal  dalam perawatannya.
c.              Cuci tangan sebelum 8 dan setelah kontak dengan bayi
d.   Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang blm Dimandikan
e.  Pastikan semua peralatan (gunting, benang tali pusat) telah di DTT, jika menggunakan bola karet penghisap, pastikan dalam keadaan bersih
f. Pastikan semua pakaian, handuk, selimut serta kain yang digunakan untuk bayi dalam keadaan bersih
g.  Pastikan timbangan, pipa pengukur, termometer, stetoskop dan benda2 lainnya akan bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih (dekontaminasi setelah digunakan)
h.         Lanjutkan dengan Asuhan bayi baru lahir 1-24 jam pertama kelahiran serta lakukan pemantauan.

J.      Merawat dan mengikat tali pusa

     Setelah plasenta lahir dan kondisi ibu stabil maka lakukan pengikatan puntung tali pusat. Yang pertama dilakukan adalah mencelupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan  kedalam klorin 0,5% untuk membersihkan dari darah dan secret lainnya. Kemudian bilas dengan air DTT lalu keringkan dengan handuk bersih dan kering. Ikat puntung tali pusat dengan jarak 1 cm dari dinding perut bayi ( pusat ) gunakan benang atau klem plastik DTT atau stril. Kunci ikatan tali pusat dengan simpul mati atau kuncikan penjepit plastik tali pusat. Lingkaran benang disekeliling puntung tali pusat dan ikat untuk kedua kalinya dengan simpul mati dibagian berlawanan. Lepaskan klem penjepit tali pusat dan letakan dalam klorin 0,5%. Kemudian selimuti bayi kembali dengan menggunakan kain yang bersih dan kering.( GNJNKP-KR 2007 ).














BAB IV
PENUTUP

A.    Simpulan

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal dalam kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa social bagi ibu dan keluarga. Kemudian persalinan dibagi menjadi 4 kala yaitu kala I, II, III, dan IV.
           
Sedangkan bayi baru lahir yang kami dapatkan bayi lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan BB 2500-4000 gram, nilai apgar lebih dari 7 tanpa cacat bawaan.
            Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra uterin, di sebutkan juga tanda-tanda bayi lahir normal dan penampilan pada bayi baru lahir secara lengkap di sertai jadwal kunjungan bayi baru lahir. Manajemen pada bayi baru lahir dan neonatus yang di lakukan pemeriksaan dari awal dan penatalaksanaan pemeriksaan lengkap.

B.     Saran

Demikianlah makalah ini kami buat sebaik-baiknya namun sebagai manusia penulis menyadari bahwa setiap pembutan makalah tidak lepas dari kesalahan.  Oleh karena itu kami mengharapkan  kritik dan saran dari para dosen yang sifatnya membangun untuk penulisan sangat di harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar